Analisis Komposisi
Biaya Peningkatan Mutu Produk (The Quality Cost Audit)
A. Audit Biaya Mutu Produk
Audit biaya mutu produk (quality
cost audit) adalah kegiatan untuk mengidentifikasi semua biaya yang timbul
berkaitan dengan upaya mengubah produk bermutu buruk (bad quality product)
menjadi produk bermutu baik (good quality product), kiranya perlu dikemukakan
di sini tentang kategori biaya yang berkaitan dengan upaya memperbaiki atau
menjaga mutu produk, termasuk biaya reparasi atau mengganti (replace) dari
produk yang rusak dan dikembalikan oleh pembeli. Dalam hal ini kita perlu
melaksanakan apa yang disebut dengan kategori biaya mutu (quality cost
categories)
B. Kategori Biaya Mutu (Quality Cost
Categories)
J. M. Juran adalah orang yang
pertama mengelompokkan biaya mutu produk menjadi kategori berikut :
a. Biaya kegagalan eksternal
(external failure cost)
b. Biaya Kegagalan internal (internal failure cost)
c. Penelaahan (Appraisal cost)
d. Biaya pencegahan (Prevention cost)
b. Biaya Kegagalan internal (internal failure cost)
c. Penelaahan (Appraisal cost)
d. Biaya pencegahan (Prevention cost)
- Biaya kegagalan eksternal bila
di indikasikan biaya tersebut terjadi karena factor luar organisasi perusahaan
- Biaya kegagalan internal bila diindikasikan biaya tersebut terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk di kirimkan ke konsumen
- Biaya penelaahan adalah biaya yang di keluarkan untuk menelaah atau mengamati sehingga di temukan kondisi bahan dan produk yang cacat dan rusak.
- Biaya pencegahan adealah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mencegah terjadinya kerusakan produk
- Biaya kegagalan internal bila diindikasikan biaya tersebut terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk di kirimkan ke konsumen
- Biaya penelaahan adalah biaya yang di keluarkan untuk menelaah atau mengamati sehingga di temukan kondisi bahan dan produk yang cacat dan rusak.
- Biaya pencegahan adealah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mencegah terjadinya kerusakan produk
1. Biaya kegagalan Eksternal (External Failure
Cost)
a. Biaya keluhan konsumen (The
cost of complaint, investigation, and adjustment)
b. Biaya penggantian (The cost of
return, replace or allowance)
c. Biaya jaminan (Warranty
expenses)
d. Ganti rugi (Liability)
e. Nama baik (Goodwill)
2. Biaya Kegagalan Internal
(Internal Failure Cost)
a. Biaya disposisi
b. Biaya membuangnya menjadi
biaya apkir
c. Biaya mengerjakan kembali
d. Biaya tes ulang
e. Biaya bahan sisa
f. Biaya nganggur
g. Biaya persediaan cadangan
penyelamat
h. Biaya lembur akibat produk
rusak
i. Biaya kelebihan kapasitas
3. Biaya penelaahan (Appraisal
Cost)
Biaya penelaahan untuk mencegah
kerusakan produk adalah sebagai berikut :
a.
Biaya pemeriksaan bahan yabg datang (Incoming
material inspection cost)
b.
Biaya pemeriksaan selama proses produksi (in
process inspection and testing cost)
c.
Biaya pemeliharaan alat untuk test (Maintaining
equipment)
d.
Biaya evaluasi persediaan (Cost of evaluation
stock)
4. Biaya Pencegahan (Prevention Cost)
a. Biaya perencanaan mutu
(Quality planning cost)
b. Biaya desain produk dan tinjau
ulang (Product design and review cost)
c. Biaya mendesain proses dan tinjau ulang (Cost of process design and
review)
d. Biaya desain tugas dan pelatihan
(Cost of job design and trainin)
e. Biaya kendali proses (Cost of process control)
f. Biaya koleksi, analisis, dan
laporan (Cost of data collection, analysis, and report)
g. Biaya program perbaikan mutu
(Cost of quality improvement program)
C. Total
Biaya Mutu Produk (Magnitude of total quality cost)
Perusahaan yang tidak mampu
mengidentifikasi elemen-elemen biaya mutu produk akan salah tafsir
(underestimate) melakukan perhitungan total biaya mutu produk yang
direncanakan. Banyak pimpinan perusahaan gagal mengidentifikasi dan memisahkan
berbagai jenis biaya mutu produk dari biaya-biaya yang ada, sehingga mereka
gagal menghitungnya. Kegagalan menghitung biaya mutu produk dapat berarti fatal
dengan muara membatalkan rencana perbaikan kualitas produk.
D. Mendistribusikan biaya mutu produk (Distribution
of quality cost)
Alokasi distribusi biaya mutu
produk dapat dilakukan 2 tahap, yakni sebagai berikut :
a.
Pengelompokan berdasarkan kategori biaya mutu
produk seperti kategori di atas
b.
Selanjutnya pengelompokan atau alokasi biaya
mutu produk dapat didistribusikan pada berbagai produk yang diperbaiki mutunya
dan pada bagian (unit kerja)
1.
Pengelompokan berdasarkan kategori biaya mutu
produk.
Berdasarkan kategori biaya mutu produk yang
telah di rinci di atas, yakni biaya kegagalan (failure cost), biaya pencegahan
(Prevention cost), dan biaya penelaahan (Appraisal cost). Amaka arti distribusi
atau alokasi di sini adalah porsi dalam presentase
2.
Alokasi distribusi berdasarkan unit kerja atau
divisi
Upaya mendistribusikannya ke dalam jenis
produk dan atau unit kerja (divisi kerja). Hal ini penting untuk mengetahui
produk atau unit kerja mana yang harus diperbaiki agar lebih efisien, artinya
jenis produk mana yang berpotensi rusak atau cacat (defect) dan atau unit kerja
(divisi) mana yang berpotensi menyebabkan rusak atau cacat (defect) produk yang
dikerjakannya. Caranya adalah sebagai berikut :
a.
Fokuskan upaya kita atas produk penting yang
merupakan unggulan
b.
Fokuskan pula pada unit kerja (divisi), hingga
dapat diketahui unit kerja yang mempunyai sumbangan atas terjadinya kerusakan
produk atau cacat produk.
E. Cara Memperoleh Biaya Mutu Produk
(obtaining quality cost)
Mencari data biaya perbaikan mutu produk
dalam suatu perusahaan. Dengan melihat di laporan akuntansi belum tentu data
biaya-biaya mutu produk dapat ditemukan. Karrna laporan akuntansi biasanya
telah berbaur dengan kelompok biaya yang lain.
Untuk mendapatkan data biaya mutu produk
tersebut melalui 3 cara berikut :
a.
Melalui menelaah kembali lalu menganalisis dokumen-dokumen
produksi dan tugas karyawan
b.
Menciptakan dan memelihara dokumen-dokumen
sementara yang berkaitan dengan mutu produk
c.
Melakukan observasi secara langsung pada operasi
produksi.
F. Contoh Kartu Skoring Biaya Mutu (Quality
cost score card)
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang upaya suatu perusahaan mengumpulkan data dan mencatat data biaya mutu
produk
Tidak mudah
untuk mengubah komposisi biaya mutu produk. Akan tetapi dengan diketahuinya
komposisi biaya mutu produk. Manajemen dapat memfokuskan terhadap kegiatan
internal proses produksi yang banyak mengeluarkan biaya (biaya kegagalan
internal). Caranya tentu saja dengan mendesain ulang, baik bentuk produk maupun
proses produksinya termasuk peningkatan skill karyawan, sehingga produk yang dihasilkan
bermutu prima dan berpotensi menjadi produk idola konsumen. Bila hal ini dapat
dilakukan jalan menuju leading organization atau organization champion bukan
hal yang mustahil dapat diraih. Berdasarkan hal itu berarti perusahaan mempuyai
tingkat daya bersaing yang tinggi di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar