BAB 5
ANGGARAN PRODUKSI DAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
ANGGARAN PRODUKSI DAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Metode
penyusunan anggaran produksi
Kelancaran
perusahaan dalam menjual produknya, sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
produknya pada saat dan jumlah dan waktu yang sesuai kebutuhan akan mendorong
efisiensi dan efektivitas manajemen perusahaan.
|
Dalam proses perencanaan produksi , perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa elemen yang terkait, yaitu volume penjualan yang
direncanakan, volume persediaan barang pada awal periode dan volume persediaan
barang pada akhir periode tertentu.
|
|
|
|
= + -
Dalam
penyusunan anggaran produksi, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode
produksi, yaitu :
a. Metode
Produksi Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan
volume produksi yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan
tertentu yang volume penjualan lebih tinggi.
b. Metode
persediaan Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan
volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan
tertentu.
c. Metode
Flexibel, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume
produksi yang berubah terus dari bulan ke bulan
Anggaran
Biaya Bahan Baku
Penetapan
anggaran biaya bahan baku, ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari setiap
unit produk yang dihasilkan perusahaan, dikalikan dengan volume produksi,
sehingga ditemukan volume total bahan baku untuk periode tersebut.
Anggaran Biaya Bahan Baku Bulanan
Pengalokasian
volemu penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun
sebelumnya. Karena volume kebutuhan bahan baku untuk produksi dipengaruhi
lamgsung oleh volume produksi, maka jumlah bahan baku yang di beli akan
dipengaruhi pula oleh volume produksi pada bulan yang bersangkutan.
ANGGARAN
BIAYA TENAGA KERJA
Merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja didalam
suatu periode tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk yang
direncanakan didalam suatu periode tertentu.
a.
Tarif per jam kerja
Dengan
metode ini, perusahaan tinggal menghitung taksiran kebutuhan jam kerja
keseluruhan yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk perusahaan dalam
volume yang direncanakan.
b.
Tarif per hari kerja
Jika
perusahaan memilih menggunakan tarif berdasarkan jumlah hari kerja, perusahaan
harus menetapkan standar prodiktivitas minimal yang dapat ditolerir,
c.
Tarif per unit produk
ANGGARAN
BIAYA OVERHEAD
Anggaran biaya overhead
adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja,
yang direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu.
1.
Biaya bahan penolong, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk bahan-bahan yang dibutuhkan didalam suatu produk
2.
Biaya tenaga kerja penolong, adalah gaji
untuk membayar para pekerja yang terlibat dakam proses produksi tetapi tidak
secara langsung;
3.
Biaya pabrikase lainnya, adalah biaya
overhead selain biaya lain penolong dan tenaga kerja penolong.
Tarif
Overhead dan Manfaatnya
Tarif
biaya overhead adalah hiaya overhead yang ditetapkan sebagai dasar menghitung
biaya overhead per unit produk.
ANGGARAN
BIAYA PRODUKSI
Anggaran
biaya produksi dari suatu perusahaan manufaktur merupakan gabungan dari
anggaran biaya bahan baku, anggaran hiaya tenaga kerja langsug, dan anggaran
biaya overhead.
Biaya
Produksi Per Unit Produk
Jika
disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tariff
dasar jam kerja sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per unit
produk sebagai dasar menghitung biaya overhead.
ANGGARAN
BIAYA PRODUKSI BULANAN
Menetapkan suatu metode dalam menentukan dasar
perhitungan tarif biaya tenaga kerja dan tarif biaya overhead, maka perusahaan
dapat menentukan anggaran biaya produksi tahunan. Berdasarkan anggaran biaya
produksi tahunan tersebut, dapat disusun pula anggaran biaya produksi bulanan.
Dengan mengetahui anggaran biaya produksi bulanan, perusahaan dapat
memperkirakan dana yang diperlukan untuk membiayai produksi bulanan tersebut.
ANGGARAN
PRODUKSI DAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Volume produk yang akan
dihasilkan didalam suatu periode tertentu, seperti yang tercermin didalam
anggaran produksi, akan menetukan secara langsung besarnya biaya produksi yang
akan dikeluarkan perusahan pada periode tersebut.
BAB 7
ANGGARAN
LABA
ANGGARAN LABA DAN
PERAN PENTINGNYA
Secara umum tujuan didirikannya setiap
perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Untuk dapat menghasilkan laba usaha,
setiap perusahaan harus memiliki produk yang dapat di jual kepada masyarakat.
Produk tersebut dapat berupa barang berwujud atau jasa. Jadi pada dasarnya
produk perusahaan hanyalah merupakan alat untuk mencapai tujuan umum
perusahaan.
Karena laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka laba usaha adalah
elemen penting yang menggerakkan seluruh aktivitas produktif didalam suatu
perusahaan.
METODE
Secara umum, terdapat tiga metode yang
dapat di gunakan di dalam menyusun anggaran laba suatu perusahaan, yaitu:
1.
Metode
a posteriori adalah metode penyusunan
anggaran laba dimana jumlah laba di tetapkan sesudah proses perencanaan (planning) secara kesseluruhan, termasuk
penyusunan anggaran operasional.
2.
Metode
a priori adalah metode penyusunan
anggaran laba dimana jumlah laba di tentukan terlebih dahulu pada awal proses
perencanaan (planning) secara
keseluruhan.
3.
Metode
pragmatis adalah metode penyusunan anggaran laba, dimana jumlah laba yang di
rencanakan di tetapkan bedasarkan suatu standar tertentu yang telah teruji
secara empiris dan di dukung oleh pengalaman.
FORMAT DASAR
Anggaran laba sebenarnya merupakan
gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran laba merupakan
rangkuman dari keseluruhan anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
Dalam proses penyusunan anggaran laba,
perlu di lihat lagi tentang susunan dan struktur biaya serta jenis persediaan
didalam perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur memiliki struktur biaya
dan jenis dan jenis persediaan seperti terlihat berikut ini:
A Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead
B Biaya Operasional/Komersial
1. Biaya Pemasaran
2. Biaya Administrasi dan Umum
C Persediaan
Jenis persediaan yang dimiliki
perusahaan manufaktur terdiri dari 3 jenis persediaan, yaitu:
1. Persediaan Bahan Baku
2. Persediaan Barang dalam Proses
3. Persediaan Barang Jadi
Setelah mengetahui dan memahami
klasifikasi biaya di dalam perusahaan manufaktur, langkah berikutnya adalah
melihat hubungan antara setiap jenis biaya, persediaan dan penjualan. Hubungan
antara ketiganya membentuk format dasar anggaran laba. Format anggaran laba
tersebut adalah format dasar dan paling
sederhana dari anggaran laba.
METODE A POSTEORI
Metode a posteriori adalah metode penyusunan
anggaran laba dimana jumlah laba di tetapkan sesudah proses perencanaan (planning) secara keseluruhan, termasuk
penyusunan anggaran operasional.










Peraga
ini menunjukkan bahwa, prosedur penyusunan anggaran laba di mulai dengan
menyusun anggaran penjualan, lalu di lanjutkan dengan anggaran produksi,
anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran
biaya operasional. Setelah seluruh anggaran operasional tersebut disusun,
kemudian di gabungkan menurut format anggaran laba.
METODE A PRIORI
Metode a priori adalah metode penyusunan
anggaran laba di mana jumlah laba di tentukan pada tahap awal proses
perencanaan (planning) secara
keseluruhan. Bedasarkan jumlah laba yang telah di tentukan tersebut, perusahaan
membuat anggaran komprehensif. Pada dasarnya komponen dari anggaran laba adalah
anggaran penjualan dan anggaran biaya, maka untuk mengubah anggaran laba agar
sesuai dengan laba yang ditargetkan, perusahaan memiliki beberapa pilihan dan
semuanya terkait dengan kedua komponen anggaran tersebut. Yaitu:
1. Mengubah anggaran penjualan
Anggaran penjualan terdiri dari
dua elemen utama, yaitu volume penjualan dan harga jual per unit produk. Untuk
mengubah anggaran penjualan, maka kedua elemen tersebut dapat diubah salah
satunya atau kedua sekaligus.
2. Mengubah anggaran biaya
Biaya pada dasarnya perusahaan
menyusun anggaran biaya, mulai anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga
kerja langsung, anggaran biaya overheat dan anggaran biaya operasional,
perusahaan sudah berusaha menekan biaya seefisien mingkin. Anggaran biaya bahan
baku dipengaruhi oleh dua elemen utama, yaitu kebutuhan bahan per unit produk
dan harga beli per unit bahan baku.
Alternatif
Lain
Jika
perusahaan menyusun anggaran laba dengan metode a priori, dimana laba telah di tentukan terlebih dahulu dan
anggaran operasional belum di susun. Maka metode untuk menentukan volume
penjualan dan nilai penjualan, dimana jumlah laba yang di inginkan di tentukan
terlebih dahulu adalah dengan serangkaian langkah berikut:
1. Menentukan laba yang di inginkan perusahaan
2.
Membuat proyeksi biaya tetap total yang di perlukan untuk menghasilkan produk
dalam kapasitas produksi perusahaan
3. Membuat proyeksi biaya variable per unit
produk
4. Menghitung volume penjualan untuk mencapai
jumlah laba yang telah di tetapkan, dengan formula berikut:

Dengan
empat langkah sistematis tersebut, maka perusahaan akan memperoleh gambaran
tentang volume penjualan yang harus di capai dengan harga jual yang telah di
tetapkan, bedasarkan jumlah biaya total jumlah laba yang di targetkan akan
tercapai.
METODE PRAGMATIS

|
|
|
|
|
|
|



Menyusun
anggaran laba dengan motode pragmatis dapat dimulai dengan menetapkan laba yang
ingin di raih terlebih dahulu, dan kemudian diikuti dengan menyusun anggaran
operasional, atau dimulai dengan menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu
dan di ikuti anggaran operasional lainnya, yang akan berujung pada anggaran
laba. Titik tolak penyusunan anggaran di dasarkan pada pengalaman, perbanding
atau atau suatu standar tertentu yang di anggap layak bagi perusahaan.
Jadi,
perbedaan pokok dari metode pragmatis dan metode a posteriori dan metode a
priori bukanlah pada titik tolak penyusunan anggaran laba, akan tetapi dari
mana munculnya jumlah atau nilai rupiah yang menjadi titik tolak penyusunan
seluruh anggaran tersebut
sumber
anggaran/penerbiterlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar