Jumat, 29 Mei 2015

anggaran produksi, biaya produksi, laba



BAB 5
ANGGARAN PRODUKSI DAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Metode penyusunan anggaran produksi
Kelancaran perusahaan dalam menjual produknya, sangat dipengaruhi oleh ketersediaan produknya pada saat dan jumlah dan waktu yang sesuai kebutuhan akan mendorong efisiensi dan efektivitas manajemen perusahaan.


Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode tertentu.

 
 



            Dalam proses perencanaan produksi , perusahaan harus mempertimbangkan beberapa elemen yang terkait, yaitu volume penjualan yang direncanakan, volume persediaan barang pada awal periode dan volume persediaan barang pada akhir periode tertentu.









Anggaran Produksi
 

Anggaran penjualan
 

Anggaran akhir yang diinginkan
 

Persediaan awal yang direncanakan
 
 
                                =                                  +                                          -

Dalam penyusunan anggaran produksi, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode produksi, yaitu :
a.       Metode Produksi Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu yang volume penjualan lebih tinggi.
b.      Metode persediaan Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu.
c.       Metode Flexibel, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah terus dari bulan ke bulan
Anggaran Biaya Bahan Baku
Penetapan anggaran biaya bahan baku, ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan, dikalikan dengan volume produksi, sehingga ditemukan volume total bahan baku untuk periode tersebut.
Anggaran Biaya Bahan Baku Bulanan
Pengalokasian volemu penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya. Karena volume kebutuhan bahan baku untuk produksi dipengaruhi lamgsung oleh volume produksi, maka jumlah bahan baku yang di beli akan dipengaruhi pula oleh volume produksi pada bulan yang bersangkutan.

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA
            Merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja didalam suatu periode tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk yang direncanakan didalam suatu periode tertentu.
a.       Tarif per jam kerja
Dengan metode ini, perusahaan tinggal menghitung taksiran kebutuhan jam kerja keseluruhan yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk perusahaan dalam volume yang direncanakan.
b.      Tarif per hari kerja
Jika perusahaan memilih menggunakan tarif berdasarkan jumlah hari kerja, perusahaan harus menetapkan standar prodiktivitas minimal yang dapat ditolerir,
c.       Tarif per unit produk

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
Anggaran biaya overhead adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja, yang direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu.
1.      Biaya bahan penolong, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang dibutuhkan didalam suatu produk
2.      Biaya tenaga kerja penolong, adalah gaji untuk membayar para pekerja yang terlibat dakam proses produksi tetapi tidak secara langsung;
3.      Biaya pabrikase lainnya, adalah biaya overhead selain biaya lain penolong dan tenaga kerja penolong.
Tarif Overhead dan Manfaatnya
Tarif biaya overhead adalah hiaya overhead yang ditetapkan sebagai dasar menghitung biaya overhead per unit produk.

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Anggaran biaya produksi dari suatu perusahaan manufaktur merupakan gabungan dari anggaran biaya bahan baku, anggaran hiaya tenaga kerja langsug, dan anggaran biaya overhead.
Biaya Produksi Per Unit Produk
Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tariff dasar jam kerja sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per unit produk sebagai dasar menghitung biaya overhead.
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI BULANAN
            Menetapkan suatu metode dalam menentukan dasar perhitungan tarif biaya tenaga kerja dan tarif biaya overhead, maka perusahaan dapat menentukan anggaran biaya produksi tahunan. Berdasarkan anggaran biaya produksi tahunan tersebut, dapat disusun pula anggaran biaya produksi bulanan. Dengan mengetahui anggaran biaya produksi bulanan, perusahaan dapat memperkirakan dana yang diperlukan untuk membiayai produksi bulanan tersebut.

ANGGARAN PRODUKSI DAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Volume produk yang akan dihasilkan didalam suatu periode tertentu, seperti yang tercermin didalam anggaran produksi, akan menetukan secara langsung besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan perusahan pada periode tersebut.










BAB 7
ANGGARAN LABA

ANGGARAN LABA DAN PERAN PENTINGNYA
        Secara umum tujuan didirikannya setiap perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Untuk dapat menghasilkan laba usaha, setiap perusahaan harus memiliki produk yang dapat di jual kepada masyarakat. Produk tersebut dapat berupa barang berwujud atau jasa. Jadi pada dasarnya produk perusahaan hanyalah merupakan alat untuk mencapai tujuan umum perusahaan.
        Karena laba merupakan tujuan umum keberadaan  setiap perusahaan, maka laba usaha adalah elemen penting yang menggerakkan seluruh aktivitas produktif didalam suatu perusahaan.
METODE
        Secara umum, terdapat tiga metode yang dapat di gunakan di dalam menyusun anggaran laba suatu perusahaan, yaitu:
1.      Metode a posteriori adalah metode penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba di tetapkan sesudah proses perencanaan (planning) secara kesseluruhan, termasuk penyusunan anggaran operasional.
2.      Metode a priori adalah metode penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba di tentukan terlebih dahulu pada awal proses perencanaan (planning) secara keseluruhan.
3.      Metode pragmatis adalah metode penyusunan anggaran laba, dimana jumlah laba yang di rencanakan di tetapkan bedasarkan suatu standar tertentu yang telah teruji secara empiris dan di dukung oleh pengalaman.

FORMAT DASAR
        Anggaran laba sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran laba merupakan rangkuman dari keseluruhan anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
        Dalam proses penyusunan anggaran laba, perlu di lihat lagi tentang susunan dan struktur biaya serta jenis persediaan didalam perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur memiliki struktur biaya dan jenis dan jenis persediaan seperti terlihat berikut ini:
A    Biaya Produksi
1.      Biaya Bahan Baku Langsung
2.      Biaya Tenaga Kerja Langsung
3.      Biaya Overhead

B    Biaya Operasional/Komersial
1.      Biaya Pemasaran
2.      Biaya Administrasi dan Umum

C     Persediaan
       Jenis persediaan yang dimiliki perusahaan manufaktur terdiri dari 3 jenis persediaan, yaitu:
1.      Persediaan Bahan Baku
2.      Persediaan Barang dalam Proses
3.      Persediaan Barang Jadi
       Setelah mengetahui dan memahami klasifikasi biaya di dalam perusahaan manufaktur, langkah berikutnya adalah melihat hubungan antara setiap jenis biaya, persediaan dan penjualan. Hubungan antara ketiganya membentuk format dasar anggaran laba. Format anggaran laba tersebut adalah format dasar dan paling sederhana dari anggaran laba.

METODE A POSTEORI
Metode a posteriori adalah metode penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba di tetapkan sesudah proses perencanaan (planning) secara keseluruhan, termasuk penyusunan anggaran operasional.
Peraga ini menunjukkan bahwa, prosedur penyusunan anggaran laba di mulai dengan menyusun anggaran penjualan, lalu di lanjutkan dengan anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya operasional. Setelah seluruh anggaran operasional tersebut disusun, kemudian di gabungkan menurut format anggaran laba.

METODE A PRIORI
Metode a priori adalah metode penyusunan anggaran laba di mana jumlah laba di tentukan pada tahap awal proses perencanaan (planning) secara keseluruhan. Bedasarkan jumlah laba yang telah di tentukan tersebut, perusahaan membuat anggaran komprehensif. Pada dasarnya komponen dari anggaran laba adalah anggaran penjualan dan anggaran biaya, maka untuk mengubah anggaran laba agar sesuai dengan laba yang ditargetkan, perusahaan memiliki beberapa pilihan dan semuanya terkait dengan kedua komponen anggaran tersebut. Yaitu:
1.      Mengubah anggaran penjualan
Anggaran penjualan terdiri dari dua elemen utama, yaitu volume penjualan dan harga jual per unit produk. Untuk mengubah anggaran penjualan, maka kedua elemen tersebut dapat diubah salah satunya atau kedua sekaligus.
2.      Mengubah anggaran biaya
Biaya pada dasarnya perusahaan menyusun anggaran biaya, mulai anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overheat dan anggaran biaya operasional, perusahaan sudah berusaha menekan biaya seefisien mingkin. Anggaran biaya bahan baku dipengaruhi oleh dua elemen utama, yaitu kebutuhan bahan per unit produk dan harga beli per unit bahan baku.

Alternatif Lain
Jika perusahaan menyusun anggaran laba dengan metode a priori, dimana laba telah di tentukan terlebih dahulu dan anggaran operasional belum di susun. Maka metode untuk menentukan volume penjualan dan nilai penjualan, dimana jumlah laba yang di inginkan di tentukan terlebih dahulu adalah dengan serangkaian langkah berikut:
1.  Menentukan laba yang di inginkan perusahaan
2. Membuat proyeksi biaya tetap total yang di perlukan untuk menghasilkan produk dalam kapasitas     produksi perusahaan
3.  Membuat proyeksi biaya variable per unit produk
4.  Menghitung volume penjualan untuk mencapai jumlah laba yang telah di tetapkan, dengan formula berikut:
Dengan empat langkah sistematis tersebut, maka perusahaan akan memperoleh gambaran tentang volume penjualan yang harus di capai dengan harga jual yang telah di tetapkan, bedasarkan jumlah biaya total jumlah laba yang di targetkan akan tercapai.

METODE PRAGMATIS
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
 
Anggaran Biaya Bahan
 
Metode pragmatis adalah metode penyusun anggaran laba, dimana jumlah laba yang direncanakan di tetapkan bedasarkan suatu standar tertentu yang telah teruji secara empiris dan di dukung oleh pengalaman. Dengan menggunakan suatu tingkat target laba yang di peroleh dari pengalaman, pengharapan atau perbandingan, pihak manajemen menetapkan standar laba relative yang di anggap memandai bagi perusahaannya.

Anggaran Produksi
 
Anggaran Penjualan
 
Laba Empiris
 
                       
Anggaran Biaya Operasional
 
Anggaran Biaya Overhead
 
                                               


Menyusun anggaran laba dengan motode pragmatis dapat dimulai dengan menetapkan laba yang ingin di raih terlebih dahulu, dan kemudian diikuti dengan menyusun anggaran operasional, atau dimulai dengan menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu dan di ikuti anggaran operasional lainnya, yang akan berujung pada anggaran laba. Titik tolak penyusunan anggaran di dasarkan pada pengalaman, perbanding atau atau suatu standar tertentu yang di anggap layak bagi perusahaan.
Jadi, perbedaan pokok dari metode pragmatis dan metode a posteriori dan metode a priori bukanlah pada titik tolak penyusunan anggaran laba, akan tetapi dari mana munculnya jumlah atau nilai rupiah yang menjadi titik tolak penyusunan seluruh anggaran tersebut

sumber
anggaran/penerbiterlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar